Kesepakatan CEPA dengan Uni Eropa Jadi Langkah Strategis Pemerintahan Prabowo

Jakarta – Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto berhasil menuntaskan negosiasi Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) yang dinilai sebagai langkah strategis untuk memperkuat perekonomian nasional dan memperluas akses pasar Indonesia di kancah internasional.

Presiden Prabowo menegaskan bahwa keberhasilan mencapai kesepakatan CEPA merupakan langkah maju yang signifikan bagi Indonesia dalam membuka peluang untuk memasuki pasar Uni Eropa. Di samping itu, Presiden juga menyoroti potensi ekonomi kawasan tersebut sebagai mitra dagang yang penting bagi Indonesia.

Menteri Perdagangan, Budi Santoso menyebut kesepakatan ini sebagai peluang besar bagi ekspor nasional, terutama karena tarif impor ke Uni Eropa bisa ditekan hingga 0%.

“Indonesia-European Union (IEU)-CEPA sudah selesai. Kemarin bersama Bapak Presiden (Prabowo Subianto) sudah diumumkan di Brasil. Setelah hampir 10 tahun perundingan, akhirnya diselesaikan. Kita akan mendapatkan banyak akses pasar, kemudahan ekspor sampai 0% tarifnya. Sehingga ini kesempatan yang besar,” ujar Budi.

Menurutnya, pasar Uni Eropa merupakan salah satu pasar terbesar dunia. Potensi ekspornya sangat terbuka lebar, mengingat saat ini total perdagangan Indonesia dengan kawasan tersebut masih tergolong kecil.

“Kalau kita lihat, impor Uni Eropa dari dunia itu sekitar US$6,6 triliun. Impor Amerika dari dunia itu sekitar US$3,4 triliun. Artinya kalau kita bisa masuk pasar Uni Eropa, yang kita sekarang total perdagangannya baru US$30 miliar dengan Uni Eropa,” paparnya.

Dalam kesepakatan ini, menurut dia, sejumlah produk ekspor utama Indonesia akan mendapatkan fasilitas tarif 0%. Budi berharap hal ini akan mendorong daya saing produk Indonesia dan memperluas jangkauan pasar ke benua biru.

Pakar Hukum Internasional dari Universitas Indonesia (UI), Hikmahanto Juwana, menilai keberhasilan CEPA akan berdampak pada kelancaran arus barang dari Uni Eropa ke Indonesia.

“Keberhasilan CEPA akan membuat arus barang dari Uni Eropa ke Indonesia semakin lancar dan sebaliknya,” kata Hikmahanto.

Sebagai informasi, dalam lawatan di Belgia, Prabowo bertemu Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen, Presiden Dewan Eropa Antonio Costa, dan Raja Belgia Philippe. Dalam kunjungan ini, Indonesia-Uni Eropa berhasil menyepakati Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif (CEPA) yang proses negosiasinya memakan waktu 10 tahun.

Menurut Hikmahanto, kunjungan Prabowo ke Belgia hingga Prancis berdampak positif bagi Indonesia. Dia menyebut kunjungan ini menunjukkan Prabowo sangat dipandang di negara-negara Eropa.

Dengan penuntasan CEPA ini, pemerintahan Presiden Prabowo berkomitmen untuk terus mendorong reformasi ekonomi dan membuka ruang kerja sama yang menguntungkan bagi Indonesia di tingkat global.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *