Jaringan Muda Indonesia Maju bersama Ponpes Al-Muchtar di Bekasi menyelenggarakan edukasi dan literasi digital dengan tema “Peran Santri Modern Memerangi Judi Daring melalui Media Sosial” yang berlangsung pada Rabu, 23 April 2025.
Narasumber yang hadir pada kegiatan tersebut antara lain Head Communication of Pijar Institute, Muhammad Sutisna dan dua praktisi media sosial yakni Chris Simbolon dari Alinea.id dan Mochamad Taufik Fadillah dari Diginusantara. Sebanyak 200 santri dari SMAIT dan SMPIT Al-Muchtar hadir dalam acara tersebut.
Acara dibuka oleh Kepala Sekolah Al-Muchtar, Sari Sopi Haryati, M.Pd yang mengatakan bahwa santri memiliki tanggung jawab besar dalam menginspirasi generasi muda memerangi judi online dan menggunakan media sosial dengan bijak. Para santri harus memanfaatkan ilmu yang dibawakan pemateri hari ini dengan sebaik-baiknya.

“Kita semua sekarang hidup berdampingan dengan medsos, maka kita harus berhati-hati dalam berkata, bertindak, dan segala hal yang kita share karna jejak media sosial tidak bisa dihapus,” ungkapnya.
Muhammad Sutisna selaku narasumber pertama menyampaikan bahwa kita membutuhkan garda terdepan baru yakni kekuatan moral yang tumbuh dari akar rumput yang hidup dalam nilai keimanan dan integritas. Hal tersebut bisa ditanamkan melalui para santri yang ada di Indonesia.
“Dengan memperkuat pemahaman para santri untuk bijak dalam bermedia sosial, maka para santri bisa ikut mencegah masyarakat yang ada dilingkungannya untuk ikut serta memerangi judi daring karena judi daring dapat merusak semua lini kehidupan,” ujar Sutisna dihadapan 200 santri.
Acara kemudian dilanjutkan dengan pelatihan pembuatan konten positif dengan tema bahaya judi daring di masyarakat untuk perwakilan santri di Laboratorium Komputer Al-Muchtar.